Puisi

Dekaplah Bulukumba dalam detak-detik Rindumu
Di lereng gunung Lompobattang
di ceruk lembah Bawakaraeng
dari Gantarang kindang sampai sapanang kajang
hamparan luas membentang ladang yang subur
tanah yang gembur Bulukumba bumi yang makmur

Di Timur kemilau matahari
pancaran sukma Panrita Lopi
seuntai doa nahkoda sawi
menghalau badai
merengkuh pelangi:
di sana
di ujung batu cadas
di puncak bukit Pua' Janggo
I Basse Patimang memandang gelombang
Melantungkan lagu kerinduan anak-anak laut
menanti suami berlabuh dalam pelukan. Klik untuk lanjut membaca








Musikalisasi Puisi Sanggar Seni Budaya Saorajae Kabupaten Bulukumba
Musikalisasi Puisi Sanggar Seni Budaya Saorajae Kabupaten Bulukumba ini dibacakan Oleh Koordinator Divisi Sastra Riswandi, S.Pd dan Diiringi Ahmad Yasir Aras, S.Pd sebagai pemain Biola dan Ahmad Syuaib Rahim sebagai pemain Gitar Akoustic. Click Here To View Video






Bulukumba Pangaingku
Ricaddi caddi inji
Nakujannang ribantilang
Anjama lopi kasosoranna manggeku
Iami Injo bulukumba tanah pangadakanku

Berdiri menghela nafas Lewat baik untuk bernyayi
memagari rumput kecil berduri
Dimana peta jalan kecil yang terbuka
Aku terlahir dari Rahim yang kelam
Falsafah hidup menawarkan sejuta cinta pulau sulawesi
Lantunan syair kecapi bak Pinisi berlayar membela samudra
Yahh… itulah kota falsafah kualleagi tallanga natoalia
berdiri membentang budaya berbeda dua puluh jari kaki dan tangan

Bulukumba, oh Bulukumba…. butta panrita lopi’
Aku haus menyelami indahmu  disimpan jalan tak bernama,
Tersesat dalam syair-syair bahasa lontara
tangan-tangan melambai jauh kecuruk sunyi
Seperti hamburan manik-manik dikota bulukumba
Aku dan kau tinggal dipuntung budaya
Dinegeri peri pemahat pinisi
Aku mabuk sekarang tidak satu tapi seribu
Mataku pecah pada jalan-jalan budaya
Ingin selalu kujumpai engkau pada ribuan ranting yang bergoyang
Oh bulukumbaku jayalah dalam budaya kualeanggi tallangga natoalia
                                                                   Sanggar  Seni Saorajae



Sinopsis Syair Cinta
(Click Here to view the Poems)




Faisal Hakim
(Click Here to view the Poems)

0 komentar: