Kajang Ammatoa
Masyarakat tradisional ammatoa ini, berada di Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten
Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Perkampungan yang masih sangat natural yang jika ditinjau dari segi
geografis (hutan, persawahan, dan perkebunan) maupun dari segi lingkungan
sosialnya.
Berdasarkan lapisan masyarakatnya, Tana Toa terbagi
atas dua kelompok masyarakat yaitu Tau
Kuasanya dan Kelompok Kamase-masea. Kelompok
masyarakat Tau Kuasanya lebih
bersifat moderat dan fleksibel terhadap sistem nilai pasang (nasehat ataupun
petuah) dari Tuhan.
Masyarakat Amma Toa ini, memiliki ciri khas
dalam berpakaian, yakni; baju dan celana
yang hampir menyentuh bagian lutut, sarung, daster, dan ikat kepala yang
dikenakan kaum laki-laki seluruhnya diidentikkan dengan warna hitam.
Sikap hidup kamase-masea adalah mengisolir diri yang tujuannya agar terhindar dari tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pasang. Adapun filosofi kamase-masea menganndung nilai-nilai kehidupan seperti jujur, tegas, sabar, pasrah dan bersahaja.
Agama yang dianut oleh Masyarakat Amma Toa adalah Islam Sinkretik, namun Islam sinkretik menurut pemahaman penulis adalah suatu proses asimilasi dari sebuah pranata sosial yang dimana terjadi pemilahan atau penggabungan dari ajaran-ajaran islam yang dimaksud kemudian dari hasil proses tersebut diambil beberapa nilai-nilai yang sesuai dengan adat ataupun budaya masyarakat lokal tanpa mengubah ataupun menghilangkan nilai-nilai keasliannya sehingga terbentuk sebuah paham budaya yang baru dalam kehidupan masyarakat setempat.
Agama yang dianut oleh Masyarakat Amma Toa adalah Islam Sinkretik, namun Islam sinkretik menurut pemahaman penulis adalah suatu proses asimilasi dari sebuah pranata sosial yang dimana terjadi pemilahan atau penggabungan dari ajaran-ajaran islam yang dimaksud kemudian dari hasil proses tersebut diambil beberapa nilai-nilai yang sesuai dengan adat ataupun budaya masyarakat lokal tanpa mengubah ataupun menghilangkan nilai-nilai keasliannya sehingga terbentuk sebuah paham budaya yang baru dalam kehidupan masyarakat setempat.
0 komentar:
Posting Komentar